gitacahyaningtyas28@gmail.com

"Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving." -Albert Einsten-

Rabu, 21 Oktober 2015

Hakikat Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran

Belajar dan Pembelajaran Matematika
Hakikat Belajar, Mengajar dan Pembelajaran

 
 
Kelompok I

Disusun Oleh:
Arini Dyah Riskanita    (06081381419041)
Gita Cahyaningtyas       (06081381419048)
M. Dammiri Saputra     (06081281419028)
Suci Agustina                (06081381419051)

Dosen Pembimbing:
Dra. Nyimas Aisyah, M.Pd
Meryansumayeka, S.Pd., M.Sc


PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan hidayah kepada seluruh umat untuk tetap berada dijalan-Nya, dan atas berkah-Nya pula akhirnya penyusun dapat menyelesaikan makalah sesuai dengan jangka waktu yang telah di tentukan. Salawat dan salam tak lupa penyusun panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
Penulisan makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Belajar dan Pembelajaran Matematika yang berjudul Hakikat Belajar, Mengajar dan Pembelajaran. Dalam penyusunan makalah ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Nyimas Aisyah, M.Pd. dan Ibu Meryansumayeka, S.Pd., M.Sc. selaku pembimbing dalam menyelesaikan makalah. Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran akan kami terima dengan senang hati.
Besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun serta teman-teman, untuk dijadikan suatu acuan dalam pembelajaran.



Palembang,   Agustus 2015




Penyusun




PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Revolusi di bidang teknologi komunikasi dan informasi ternyata telah mempengaruhi hampir seluruh sendi-sendi kehidupan manusia modern, termasuk dalam dunia pendidikan dengan munculnya istilah-istilah seperti e-learning, e-book sampai e-education. Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu, di pahami ataupun tidak di pahami. Dengan demikian dapat kita katakan, tidak ada ruang dan waktu dimana manusia dapat melaksanakan, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak dibatasi usia, tempat maupun waktu. Karena perubahan yang  menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti
Inti dari proses pendidikan adalah belajar dan pembelajaran.  Menyadari hal itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan meningkatkan proses belajar dan pembelajaran. Agar dapat berkembangnya proses ataupun system pembelajaran untuk menciptakan peserta didik yang berkualitas, maka diperlukan adanya pemahaman tentang hakikat belajar dan pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari belajar, mengajar, dan pembelajaran?
2.      Apa perbedaan dan persamaan dari belajar, mengajar, dan pembelajaran?
3.      Bagaimana hakekat belajar, mengajar, dan pembelajaran?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui dan memahami pengertian belajar, mengajar, dan pembelajaran.
2.  Untuk mengetahui apa saja persamaan dan perbedaan dari belajar, mengajar, dan    pembelajaran.
3.      Untuk mengetahui bagaimana hakekat antara belajar, mengajar, dan pembelajaran.

D.    Manfaat
1.     Manfaat bagi pembaca diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap hakikat belajar, mengajar dan pembelajaran.
2.   Manfaat bagi penulis sendiri selain untuk meningkatkan pemahaman penulis sekaligus juga sebagai salah satu syarat penilaian pada mata kuliah belajar dan pembelajaran.


PEMBAHASAN
1.      Pengertian Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran
1.1  Pengertian Belajar
Belajar akan selalu kita alami sepanjang hidup kita dan terjadi di sekitar kita. Belajar itu sendiri tidak hanya melibatkan kemampuan pengetahuan atau kognitif saja, melainkan emosi, sikap, interaksi, kepribadian dan masih banyak lagi yang dapat dikembangkan dalam diri kita.
Sering orang menganggap bahwa belajar itu sama dengan menghafal. Misalnya, kalau orang tua menyuruh anaknya untuk belajar, bagi mereka belajar itu tidak lain adalah menghafal materi pelajaran. Apakah belajar sama dengan menghafal? Adakah konsep lain yang lebih bermakna dari sekadar menghafal? Bukankah tujuan belajar itu agar seseorang menjadi lebih baik dan lebih pintar? Apakah dengan hanya sekadar menghafal, seseorang akan menjamin menjadi lebih baik dan lebih pintar? Tentu tidak, bukan? Seseorang yang mampu menghafal sejumlah materi pelajaran belum tentu menjamin orang tersebut menjadi lebih baik dan pintar. Kemudian, kalau begitu apa belajar itu?
Menurut Atkinson, Atkitson, Smith, dan Bem, inti dari belajar adalah kemampuan organisme untuk mempresentasikan aspek dunia secara mental, kemudian beroperasi pada representasi mental tersebut ketimbang pada dunia itu sendiri. (Afgani, 2011)
Lalu ada menurut Hilgard, “Learning is the process by which an activity originates or changed through training procedures (wether in the laboratory or in the natural environment) as distinguished from changes by factors not attributable to training.” Bagi Hilgard, belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboraturium maupun dalam lingkungan alamiah. (Sanjaya, 2011)
Sedangkan menurut Sanjaya (2011), belajar bukanlah sekadar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari.
Dari beberapa pengertian belajar di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang di lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang tentunya bersifat positif yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.

1.2  Pengertian Mengajar
Sejak tahun 1500-an, definisi mengajar mengalami perkembangan secara terus menerus. Secara deskriptif, mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. (Sanjaya, 2011)
Pengertian mengajar di atas tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh Smith bahwa mengajar adalah menanamkan pengetahuan atau keterampilan (teaching is imparting knowledge or skill). (Sanjaya, 2011)
Kemudian pengertian mengajar juga diungkapkan oleh Gagne (Sanjaya, 2011) yang menyatakan bahwa “instruction is a set of event that effect learners in such a way that learning is facilitated”. Sehingga mengajar atau “teaching” menurut Gagne disini guru berperan penting selama mengajar dimana guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing selama terjadinya pembelajaran. Pembelajaran? Apa itu? Pembelajaran akan kami bahas di sub-bab selanjutnya. Kembali kepada pengertian yang diungkapkan oleh Gagne tadi. Jadi, guru harus tahu bagaimana merancang atau mengkreasikan berbagai macam sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam belajar sesuatu. Guru juga melakukan kontak dengan siswa sehingga tidak adanya salah paham serta salah pengertian selama proses penyampaian materi dalam mengajar.
Dari pengetian mengajar di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa mengajar ialah adanya komunikasi dari pendidik ke peserta didik sebagai usaha menanamkan dan memberikan informasi baik berupa pengetahuan juga keterampilan kepada peserta didik mengenai hal yang sebelumnya tidak diketahui.

1.3  Pengertian Pembelajaran
Dalam implementasinya, walaupun istilah yang digunakan pembelajaran, tidak berarti guru harus menghilangkan perannya sebagai pengajar, sebab secara konseptual pada dasarnya dalam istilah menjar itu juga bermakna membelajarkan siswa. Mengajar-belajar adalah dua istilah yang memiliki satu makna yang tidak dapat dipisahkan. Tidak akan ada perbuatan mengajar manakala tidak membuat seorang mengajar. Itulah makna pembelajaran. (Sanjaya, 2011)
Menurut UU No. 20/2003, Bab I Pasal 1 Ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran ini terdapat usaha siswa dalam mempelajari materi bahan pelajaran juga usaha guru dalam menyampaikan materi tersebut. Sehingga proses pembelajaran terjadi antara siswa dan guru, kedua hal ini saling berkesinambungan untuk menciptakan pembelajaran.
Dari pengertian pembelajaran di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran ialah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik yang saling berkesinambungan yang disertai dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pembelajaran.

2.      Perbedaan dan Persamaan Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran

2.1  Perbedaan Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran

No
Aspek
Belajar
Mengajar
Pembelajaran
1
Pengertian
semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang di lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang tentunya bersifat positif yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar
adanya komunikasi dari pendidik ke peserta didik sebagai usaha menanamkan dan memberikan informasi baik berupa pengetahuan juga keterampilan kepada peserta didik mengenai hal yang sebelumnya tidak diketahui
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik yang saling berkesinambungan yang disertai dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pembelajaran
2
Pelaku
Siswa/pelajar/peserta didik/penerima informasi
Guru/pengajar/ pendidik/pemberi informasi
Guru-siswa, pendidik-peserta didik, ataupun pelaku-pelaku lainnya yang mendukung terjadinya proses pembelajaran
3
Jenis kegiatan
Menerima,dan mengolah informasi yang didapat, mengalami perubahan tingkah laku ke arah positif yang cenderung tetap
Membimbing, menyampaikan informasi dan pengetahuan, mendidik, dan lain-lain.
Interaksi antara pendidik,peserta didik dan lingkungan belajar selama proses berlangsung
4
Peran pelaku
Sebagai penerima informasi/yang dibimbing
Sebagai penggerak/
Pembimbing/ fasilitator /motivator
Sebagai sarana prasarana kegiatan belajar-mengajar

2.2  Persamaan Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran
    Meskipun sebelumnya telah dipaparkan perbedaan dari ketiganya, menurut Rosinda Nainggolan dalam blog Rossi, sebenarnya belajar, mengajar, dan pembelajaran adalah saling berkaitan yang memiliki satu makna serta tujuan yang sama. Kegiatan belajar, mengajar dan pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lain.
Mengajar adalah sebuah kegiatan yang memancing siswa untuk belajar, maka tidak akan ada yang namanya belajar jika tidak ada tindakan mengajar. Kedua kegiatan ini saling berkaitan dan bagian dari pembelajaran. Ketiganya sama-sama saling mendukung untuk perubahan tingkah laku siswa ke arah yang positif serta mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa dan berlangsung dalam satu waktu dan satu lingkungan yang sama.
        
3.      Hakekat Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran
Pada hakikatnya belajar, mengajar, dan pembelajaran saling berkaitan satu sama lain. Seperti yang kita ketahui bahwa belajar dapat dilakukan secara individu atau interaksi satu arah. belajar merupakan suatu proses yang tanpa kita sadari berjalan terus dari kita lahir hingga akhir hayat.
Sama halnya dengan mengajar, apabila pendidik pasif dalam menyampaikan informasi sedangkan peserta didik tidak merespon apa saja yang diinformasikan, maka hal tersebut juga dapat disebut interaksi satu arah. Lain halnya dengan pembelajaran. Pembelajaran dapat terjadi apabila ada proses timbal balik dari belajar-mengajar, yaitu adanya interaksi dan komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Nah hal inilah yang dikatakan hubungan belajar, mengajar, dan pembelajaran.
Selama kegiatan pembelajaran, peserta didik diberikan kesempatan untuk bisa menggali, mengembangkan, dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh setiap individu. Kesempatan itu diperoleh dari kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan antara pendidik dan peserta didik. Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pada peserta didik dan belajar-mengajar merupakan proses yang dilakukan untuk mengoptimalkan potensi tersebut. 



PENUTUP

A.      Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada hakikatnya belajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang berlangsung sejak lahir hingga akhir hayat, dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen, hasil belajar ditunjukan dengan tingkah laku,dalam belajar ada aspek yang berperan yaitu motivasi, emosional, sikap,dan yang lainnya. Unsur utama dalam belajar adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai sumber pendorong, situasi belajar, yang memberikan kemungkinan terjadinya kegiatan belajar.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dan tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Disini pendidik berperan sebagai fasilitator yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung peningkatan kemampuan belajar peserta didik.
Belajar dan pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat dan keduanya tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Balajar merupakan proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitudes). Sedangkan pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memfalitasi dan mendukung guna meningkatkan intensitas dan kualitas belajar peserta didik. Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pada siswa dan belajar merupakan proses yang dilakukan untuk mengoptimalkan potensi tersebut. 

B.     Saran
Dari kesimpulan di atas, maka kami menyarankan kepada pembaca khususnya kepada peserta didik  bahwa belajar sangatlah penting untuk diri kita. Dimana dengan belajar dapat merubah tingkah laku kearah yang lebih baik. Dengan belajar pula kita dapat mengembangkan bergam kemampuan dan sikap. Sedangkan untuk para peserta didik, khususnya penulis sendiri menyarankan bahwa seorng pendidik, menjadi fasilisator bagi peserta didiknya untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri peserta didik dan merubah tingkah laku peserta didik menjadi lebih baik.










  

Daftar Pustaka
Afgani, J. (2011). Analisis Kurikulum Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kemenag. (n.d.). Retrieved from http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf
Nainggolan, R. (2012, Juni 12). Belajar dan Pembelajaran. Retrieved from Rossi: http://rossindah.blogspot.co.id/2012/06/belajar-dan-pembelajaran.html
Sanjaya, W. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.

0 komentar :

Posting Komentar

Popular Posts

Followers

Subscribe Via Email

Subscribe to our newsletter to get the latest updates to your inbox. ;-)

Your email address is safe with us!

Dikti

LIPI

Universitas Sriwijaya

HIMMA UNSRI